Universitas Jenderal Soedirman dalam rangkaian acara Dies Natalis ke 56 salah satunya menggelar Unsoed Expo. Acara yang bertajuk Expo Unsoed 2019 mengambil tema ‘Mencipta Generasi Unggul 4.1 Melalui Inovasi IPTEK’. Kegiatan tersebut telah berlangsung selama 4 hari, mulai 10-13 Oktober bertempat di Gedung Graha Widyatama Unsoed, Purwokerto. Kegiatan pameran tersebut menjadi ajang promosi produk inovasi terbaru hasil penelitian dosen dan kreasi mahasiswa. Expo Unsoed 2019 menghadirkan berbagai stand pemeran yang terdiri dari berbagai fakultas, unit-unit kerja Unsoed, dan beberapa institusi dan perguruan tinggi yang ada di Banyumas dan sekitarnya , seperti misalnya Museum Sangiran , Dinas Pariwisata dsb. Total ada 53 stand yang meramaikan pagelaran Unsoed Expo 2019. Lebih lanjut Expo Unsoed 2019 juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik lainnya seperti lomba senam, lomba vokal, lomba kenthongan, lomba hadroh, festival band SLTA dan pameran arkeologi dan budaya.
Fakultas Teknik turut berpartisipasi dengan menampilkan dua stand . Stand utama yang menampilkan pagelaran produk dan inovasi dari 5 jurusan yang ada di Fakultas Teknik , dan stand kedua khusus untuk menampilkan Robotika. Jurusan Teknik Industri Unsoed yang ikut ambil serta dalam expo tersebut kali ini menampilkan inovasi produk yang berupa produk kemasan makanan khas Banyumasan yang berupa inovasi kemasan getuk goreng , mino/nopia , dan tempe mendoan. Ditampilkan pula beberapa produk inovasi dari olahan makanan Banyumasan hasil kreasi mahasiswa , seperti olahan produk tempe mendoan yang diberi nama Mesir (Mendoan Sushi) ,olahan Getuk yang diberi nama Saget (Sate Getuk) , Getuk Bounty , Bola Getuk , Getuk Roll , dan Churges (Churros Getuk). Terdapat pula minion (mino kekinian) yang merupakan hasil olahan dari mino.
Beberapa pengunjung yang datang mengapresiasi karya inovatif mahasiswa teknik industri , khususnya Getuk Bounty , kemasan Churges , dan ide kemasan getuk goreng Sokaraja. Beberapa pengunjung berharap ide tersebut dapat terus dikembangkan dan diproduksi secara komersial , demi meningkatkan nilai makanan khas Banyumasan.
Selain hal itu , mayoritas pengunjung yang datang ke stand jurusan Teknik Industri untuk mencoba merasakan sensasi virtual reality dengan menonton video 360 Virtual Reality menggunakan VR Glass. Panitia stand menyediakan 3 unit VR Glass yang siap digunakan. Menurut catatan , jumlah pengunjung yang mencoba virtual reality mencapai 320 orang dalam 3 hari pameran. Setengahnya di dominasi oleh siswa-siswi sekolah dasar. Akibat animo pengunjung yang tinggi , mereka rela antri panjang untuk mencoba virtual reality. Panitia yang bertugas hingga kewalahan.