Jurusan Teknik Industri secara rutin dan berkala mengadakan kuliah tamu dengan menghadirkan para pakar dan praktisi di bidang keilmuan teknik industri. Pada kuliah tamu kali ini , dihadirkan seorang pakar Big Data dari Universitas Gadjah Mada , Budhi Wibowo , MT , MBA , P.DEng . Biografi beliau secara sekilas , Budhi menamatkan S3 nya di Eindhoven University of Technology , Belanda , pada jurusan Logistics Management System. Setelah itu , beliau bekerja di beberapa perusahaan Belanda , diantaranya sebagai Supply Chain Analyst di Bausch + Lomb , dan di Den Hartogh Logistics selaku konsultan. Selepas bekerja di Belanda , beliau pulang ke Indonesia dan mengabdikan ilmunya di Universitas Gadjah Mada sebagai asisten Profesor.
Budhi menyampaikan pentingnya mempelajari dan memperdalam ilmu Big Data , dan menekankan pentingnya data dalam kehidupan di era digital seperti sekarang ini. Kalau dulu , penguasa dunia adalah mereka yang menguasai minyak dan SDA , maka di era digital ini , mereka yang menguasai data akan menguasai dunia. Tentu ini bukan sekedar jargon belaka. Budhi menambahkan bagaimana perusahaan teknologi terbesar di dunia yang bernama Google menggunakan data untuk setiap kegiatan bisnisnya. Di Indonesia sendiri , Budhi menceritakan bagaimana perusahaan seperti Gojek yang mulai melirik Big Data sebagai salah satu asset perusahaan yang bernilai komersil sangat tinggi .
Sistem pengumpulan (data collection) kini juga mulai bergeser dari yang awalnya bersifat tradisional seperti survey dan kuisioner , menjadi self-collected data dan self-reported data. Misalnya data pengguna dari sebuah aplikasi , data pengguna sebuah jasa layanan elektronik ,data pengguna sosial media , dsb nya. Data-data ini jika diolah dengan lebih detail akan dapat menghasilkan informasi-informasi penting yang tidak diketahui sebelumnya. Budhi mencontohkan bagaimana sebuah perusahaan konsultan politik , Cambridge Analytica , menggunakan data pengguna media sosial Facebook untuk menggiring dan mengarahkan pengguna media sosial tersebut terhadap seorang calon presiden tertentu , berdasarkan data-data yang digali dari aktivitasnya di media sosial. Data di media sosial yang seolah remeh dan receh , misalnya : apa saja postingan yang di like , apa saja artikel yang di share , apa saja komentar yang ditulis , grup apa saja yang di ikuti , video apa saja yang dilihat , dan sebagainya , dapat digunakan untuk dasar untuk melakukan kampanye politik ataupun membelokkan arah pandangan politik pengguna tersebut.
Lebih lanjut lagi , data yang sudah terkumpul , diolah dan dianalisa , memiliki fungsi untuk sekedar memberikan informasi ( descriptive ) , ataupun dapat digunakan untuk meramalkan trend ataupun pola yang akan terjadi ( forecasting ) , ataupun dapat juga digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi ( predictive) , hingga yang paling jauh , data tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan sesuatu hal yang akan terjadi ( directive).
Setelah sesi pemaparan materi , mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya. Metode pemberian pertanyaan kali ini cukup unik , karena Budhi menggunakan media online.Lima pertanyaan yang mendapat like paling banyak , yang artinya banyak peserta yang mengajukan pertanyaan serupa , yang akan dijawab oleh beliau. Beragam pertanyaan mulai dari pertanyaan bagaimana cara menjadi data scientist dan berkarir di dunia Big Data , hingga pertanyaan teknik terkait software yang digunakan , serta basic skill yang diperlukan untuk menguasai data.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian cindermata dari Jurusan Teknik industri kepada Budhi. Dengan acara ini diharapkan mahasiswa teknik industri mengetahui lebih dalam terkait Data Science dan Big Data , dan bagaimana mengimplementasikannya dalam keilmuan teknik industri . Selain itu , acara ini merupakan wadah silaturahmi dan guna menciptakan jejaring keilmuan teknik industri bagi mahasiswa.