Tim Teknik Industri Unsoed Mengikuti Kompetisi Desain Asia Pasifik APDeCxIDEA 2019 di UNPAR Bandung

Tim dari Teknik Industri Unsoed mengikuti kompetisi desain berskala Asia Pasifik yaitu APDeC x IDEA (Asia Pacific Design Challenge x Industrial Design Exhibition Alley) yang diselenggarakan oleh Univeristas Katolik Parahyangan dilaksanakan pada tanggal 2-4 Mei 2019 bertempat di Gedung Pascasarjana UNPAR, Bandung dengan total 12 tim yang mengikuti kompetisi. Tim ini terdiri dari 3 mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 yaitu Dien Maya Kusumawati, Ridwan Hakiki, dan Rizaldi Lutfi Muhammad dengan dibimbing langsung oleh Rani Aulia Imran, ST, MT. Setelah mendaftarkan diri melalui online registration, tim Teknik Industri berkesempatan lanjut ke tahap selanjutnya yaitu kompetisinya.

Tim Teknik Industri beserta Dosen Pembimbing Berfoto Bersama

Desain adalah salah satu komponen pengalaman pengguna yang harus dipahami. Penting untuk memiliki desain atau prototipe dalam pendekatan pengalaman pengguna sebelum diterapkan ke masyarakat. Hasil pendekatan pengalaman pengguna berguna untuk meningkatkan ekosistem transportasi dengan penyediaan inovasi dan teknologi. Pengalaman pengguna yang kurang dipahami oleh pemilik perusahaan berdampak pada layanan yang dianggap gagal oleh konsumen. Maka dari itulah APDeC yang berkolaborasi dengan IDEA, yaitu pertunjukan prototype oleh mahasiswa Teknik Industri UNPAR mengangkat tema “User Experience Design: Leading Mobility and Transportation through Innovation and Technology” untuk tahun ini. Ada total 12 tim yang mengikuti kompetisi ini, termasuk tim Teknik Industri di dalamnya.

Kompetisi dikemas dalam bentuk design challenge selama 18 jam dimana peserta harus menggali informasi pada user yang sudah ditentukan dan mendesain produk atau software yang dapat meningkatkan User Experience (UX) dari transportasi. Selama 18 jam ini, diawali dengan sesi wawancara kepada responden yang ada, salah satunya yaitu wawancara orang tua, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan desain. Output dari akhir kompetisi yaitu prototype design, A2 poster, slide show, dan A3 storyboard. Produk yang diharapkan harus di desain memenuhi pasar Asia Pasifik. Adapun penilaian yang dilakukan pada saat penjurian yaitu dari ide produk, kesesuaian dengan tema, kebutuhan pengguna, desain produk, user experience, komersialisasi produk. Selama kompetisi berlangsung ada beberapa peraturan yang perlu diikuti, salah satunya adalah alat komunikasi dikumpulkan oleh panitianya. Jadi dokumentasi selama perlombaan tidak ada.

Diskusi Santai Tim Teknik Industri Unsoed Di Luar Tempat Kompetisi

Desain yang tim Teknik Industri Unsoed buat sendiri adalah sebuah halte bus yang dibuat meyakinkan dan ramah digunakan. Setelah mengumpulkan beberapa pernyataan dari pengguna, maka semakin yakinlah tim ini untuk mendesain bagaimana agar sebuah halte bis bukanlah sesuatu yang dibangun secara sia-sia. Adapun target utama desain ini untuk anak muda, orang profesional, ibu-ibu, penyandang cacat, dan orang tua. Menurut Maya sebagai ketua tim , kesulitan utama yang dihadapi dalam kompetisi ini adalah terkait penjaringan ide dari responden , dan kemudian dari problem yang dihimpun dari responden tersebut harus dicarikan solusi terbaik dan feasible untuk kemudian dibuat rancang bangun dan desain konsepnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Keterbatasan waktu , hardskill dalam penggunaan software desain , serta proses penentuan ide , merupakan tantangan yang harus dihadapi.

Dien Maya sebagai ketua Tim sedang mengajukan pertanyaan tentang topik kompetisi

Walaupun dalam kompetisi ini Tim Unsoed belum berhasil menyabet gelar juara.Namun ini merupakan pengalaman yang positif , karena ini adalah pertama kalinya tim Teknik Industri Unsoed terjun berpartisipasi dalam kompetisi ini , yang diharapkan pengalaman ini merupakan tonggak untuk adik-adik tingkat berikutnya ,untuk mengikuti kompetisi ini di tahun tahun berikutnya dan mencapai hasil yang lebih baik.(HSY/MPR)